Jumat, 30 Januari 2009

Jangan Ramai!!!


Pernah aku ditanya, mau ke mall atau pergi ketengah hutan belantara??? Aku tak perlu memikirkan jawabannya dalam hitungan menit, karena dalam hitungan detik saja aku sudah bisa tentukan pilihan: Jangan suguhkan aku keramaian!!!

Meleburkan diri bersama alam, aku seperti terhakimi dari semua kesombongan. Terfekur dan tersadar betapa banyak salah dan dosa yang telah aku lakukan. Dengan merenungkan dan menjauhkan diri dari keramaian, aku lebih merasa tenang. Menyelami apa yang selama ini telah aku sia-sia kan dalam hidup yang hanya sekali...
Allah swt. berfirman, “Dan Kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung-gunung dan Kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut ukuran. Dan Kami telah menjadikan untukmu di bumi keperluan-keperluan hidup, dan (Kami menciptakannya pula) makhluk-makhluk yang kamu sekali-kali bukan pemberi rezeki kepadanya.” [QS. Al-Hijr (15): 19-20]
“Dan apakah mereka tidak memperhatikan bumi, berapakah banyaknya Kami tumbuhkan di bumi itu berbagai macam tumbuhan-tumbuhan yang baik? Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat suatu tanda kekuasaan Allah. Dan kebanyakan mereka tidak Beriman.” [QS. Asy-Syu'ara (26): 7-8]

Aku dibuat kerdil oleh bentangan Alam..dan aku selalu rindu merasa kerdil didepan tuhan. Agar aku tidak menjadi orang yang sombong...
“Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya, dan makanlah sebagian dari rezki-Nya. Dan hanya kepada-Nya lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan.” [QS. Al-Mulk (67): 15]

Aku mencintai bentangan alam ciptaan Allah swt...karna aku sadar ada maksud Allah swt menciptakan aku untuk bersahabat dengan maha karyanya ini...
“Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmatan lil’alamiin” [QS. Al-Anbiya (21): 107].

“Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” Katakanlah: “Adakan perjalanan di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang dahulu. Kebanyakan dari mereka itu adalah orang-orang yang mempersekutukan (Allah).” [QS. Ar-Rum (30): 41-42].

YA ALLAH...AKU MOHON DENGAN SANGAT...JADIKAN AKU SELALU RINDU KEPADAMU...

Baca Selengkapnya->

Minggu, 11 Januari 2009

Betapa Cemburunya Aku Padamu…



Hari ini, aku buat berita kriminal dengan kronolis kejadian seperti ini:

Wati (30) seorang pedagang buah keliling di Pekanbaru, terpaksa harus menggadaikan STNK sepeda motor milik Linda (34), tetangganya. Wati menggadaikan STNK tanpa sepengetahuan Linda sebesar Rp 100 ribu. Wati terpaksa nekat menggadaikan barang yang bukan haknya itu, untuk biaya berobat anaknya yang sedang sakit demam.
Sudah tiga hari, putra kesayangan Wati yang baru berumur tiga tahun, terbaring lemah di rumah kontrakan mereka yang masih nunggak dua bulan. Akibat perbuatannya ini, Linda melaporkan Wati ke polisi. Wati pun di gelandang polisi dengan jeratan pasal 372 KUHP yang mengatur tentang pidana penggelapan, ancaman kurungan empat tahun penjara.
Demi Rp 100 ribu untuk biaya berobat anaknya, Wati kini berstatus tersangka.’’Saya benar-benar tak punya uang, untuk bawa anak saya berobat,’’ ujar Wati dengan suara pelan saat ditemui di ruang tahanan tak beralas sehelai tikar.
Ya Allah..betapa durhakanya aku padamu. Betapa aku sangat kufur terhadap berjuta nikmat yang telah engkau berikan kepadaku. Setiap hari, aku yang menghitung lembaran rupiah yang terus menipis, mengapa aku justru menyalahkanmu tidak adil. Saat ku melewati rumah mewah orang-orang kaya, mengapa aku selalu menyalahkanmu tidak sayang padaku.
Demi Rp 100 ribu, aku memang tidak seperti Wati yang harus membayarnya dengan mendekam di penjara. Tapi demi Rp 100 ribu, aku pernah menuduhmu tidak memperdulikanku, aku membencimu, aku menganggap engkau pilih kasih, aku meragukan keagunganmu, aku menangis untuk engkau yang tidak aku yakini. Betapa durhakanya aku…hingga lupa berjuta nikmat yang telah engkau persembahkan kepadaku. Tiap hari, tiap waktu, tiap detik hidupku…

''Dan barangsiapa yang bersyukur, maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri.'' (QS An Naml [27]: 40). Tidaklah Allah SWT akan berkurang kemuliaan-Nya hanya karena penduduk bumi ini tidak bersyukur kepada-Nya. Tidak pula akan bertambah tinggi kemuliaan-Nya karena seluruh penduduk bumi ini bersyukur kepada-Nya. Kemuliaan Allah SWT tidak bergantung kepada kita hamba-Nya yang lemah.

''Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.'' (QS An Nahl [16]: 18).

Ya Allah..
Andai tangan ini tidak berjari, bagaimana aku bisa bekerja demi mengganjal perut dari rasa lapar. Bagaimana aku bisa bertemu dengan orang-orang yang menatap tanganku. Bagaimana aku menyuapkan nasi. Bagaimana aku merasakan panasnya air yang akan diminum. Baru dari secuil jari, betapa kufurnya aku terhadap engkau ya rabbi…
Tak ada lagi malam dengan bersujud kepadamu, mengapa aku begitu marahnya padamu. Tak ada lagi doa yang khusyuk berurai air mata, mengapa aku begitu cemburunya terhadap kasih sayangmu. Harusnya aku ikhlas mengantri dikasihi. Harusnya aku rela menanti disayangi. Karena engkaulah sang maha pengasih dan penyayang. Tak akan habis kasihmu itu dan tak akan terkikis sayangmu itu. Mengapa aku tiba-tiba menjadi umatmu yang kufur nikmat???

Kemarin-kemarin, aku berada di kondisi yang sulit. Lahir batin seolah tak punya lagi semangat hidup. Engkau tuntun lagi aku pulang. Engkau arahkan jalan yang benar kepadaku. Engkau nyenyak-kan tidurku. Engkau biaskan noda dan dosa yang aku punya. Engkau sejajarkan kehormatan ku dengan orang-orang yang engkau berkahi. Tapi kenapa dengan aku yang menggangapmu menduakan aku? Kenapa dengan aku yang tak pernah berterimakasih padamu? Ya Rabbi…betapa kufur nikmatnya aku.

Hari ini..terbuka mata hatiku. Seiring dengan itu, luluh pula angkuh ku. Takluk aku pada kebesaranmu. Berdesir hatiku pada perlindunganmu. Betapa dalam langkah dan setiap keputusanku. Engkau selalu ada ya rabbi…Selalu ada.

Maka ku mohon, kuatkanlah aku yang selalu mendurhakan diri. Maafkan aku yang terkadang tak tahu diri. Sungguh betapa aku mencintaimu ya Allah swt…dan betapa cemburunya aku pada kasih sayangmu. Aku cemburu…sangat cemburu…***

Baca Selengkapnya->