Selasa, 19 Agustus 2008

Tanpamu...Aku Bisa Apa Sahabat?

Ira Yulisa...Kamu adalah pijarku. Tak lelah sinari aku. Dengan keikhlasanmu, jalinan persahabatan ini benar-benar tanpa pamrih. Temani aku tanpa pernah mengeluh. Mengerti dengan semua keluh. Diam dengan semua angkuh. Sabar melebihi sabarku. Tenang dengan semua tingkahku. Menerima semua egoisku. Tak miliki dendam dengan salahku. Aku bisa apa tanpamu sahabatku?

Aku bisa beri kamu apa? selama ini hanya ada keluhan,tingkah dan ulah yang kadang tak berpangkal ujung. Aku bisa beri kamu apa? hanya ada luka dan kadang kegelisaan tak berpangkal batas.Kadang mata hatiku seolah buta, dengan semua pijar yang kau tunjukkan. Tak pergi jauh kau dariku, tapi merayap nantinya sepiku itu. Pada siapa lagi sobat...aku bisa mengeluh, pada siapa lagi sobat...aku bisa meletakkan lelahku.

Kamu adalah tempatku mengadu.Setia dengar semua keluh kesahku. Siapa yang bisa kalahkan sabarmu,ikhlasmu,hatimu padaku. Kuselami samudera itu bertahun-tahun lamanya, tak tenggelam sungguh aku disana.Kamu selalu mengerti untuk hal-hal yang tak kupahami. Kamu adalah manja dan semua bingkai cerita penuh kasih. Bisa apa aku tanpamu?tak ada mereka yang bisa gantikan tempatmu, tak pernah ada sekuat apapun mereka mencoba!Mengherankan...Bagaimana mungkin, tak pernah sekalipun kamu menyakiti hatiku. Bagaimana mungkin, tak sedetikpun aku bosan bila bersamamu. Bagaimana mungkin, aku bisa korbankan waktu hanya untukmu dengan ikhlas. Semua kemustahilan, bersamamu dengan sendirinya berwujud kenyataan. Dan bagaimana mungkin, bisa kutemukan sosok sepertimu dikala kiamat semakin dekat, seperti saat ini. Saat semua kemunafikan berwujud dalam topeng kesetiaan, kamu adalah jawaban!Kucari yang bisa gantikan engkau,namun tak ada senyuman yang tanpa dendam itu dibibir mereka. Tak ada yang serenyah candamu, tawamu, teriakmu dan nada manjamu.

Siapa lagi nanti yang mau perhatian sama aku dengan apa adanya. Bukan ada apanya. Siapa lagi nanti yang akan menasehati aku dengan kata-kata tua. Bukan sok tua. Siapa lagi yang bisa mendengar keluhku tanpa lelah. Kau disana mencari asamu. Sedangkan aku disini dengan juangku...tanpa dirimu.Setiap hari, pastiku terbangun dengan berkata...apa mungkin aku bisa?Waktu pernah coba pisahkan kita, namun tulusmu tak bisa terlangkau jauh. Jarak pernah coba pisahkan kita, namun kekosongan yang sama, adalah tangis kita berdua. Kerinduan, kesepian, ketidaksempurnaan, adalah tembok sama yang membuat kita kembali...pulang!Tanpamu, aku bisa apa sobat. Siapa lagi yang akan kubawa tertawa dengan ikhlas dan tanpa beban. Tanpamu, aku bisa apa sobat. Siapa lagi yang akan kubawa bercanda tanpa sindiran,dendam,kebohongan dan kemunafikan. Kamu yang begitu tulusnya, adalah kamu yang apa adanya.

Kamu yang begitu apa adanya, adalah kesempurnaan yang hanya jadi milikku.Tak ada beban tampil didepanmu. Adalah kemerdekaan dari jajahan tatapan semu yang penuh kemunafikan. Mereka semua, tak pernah bisa lampaui ikhlasmu, tenangmu, tulusmu, apa adanya kamu..semua tentangmu,selama ini tak pernah menyakitiku...tak pernah sekalipun.Tak ada maaf untukmu, karena memang tak ada yang perlu dimaafkan. Berjuta pun ada salahku, kuyakin sudah kau musnahkan. Aku, kamu dan tanpa mereka...kita punya bintang sendiri yang tak mereka miliki. My Twinkle...biarkan itu jadi nyanyian kita berdua. Sampai nanti, sampai mati! Cukuplah kita saja yang mengerti...
20 Agustus, hari ini kuucapkan Happy Birthday My Best Friend...


Foto di Hari Wisuda Ira (Fakultas Perikanan Universitas Riau)..Congratulation!!!

Dia bukan yang pertama
Bukan pula yang terutama
Namun dengan semua kelembutannya
Kesabaran, Ketulusan, Perhatian
Aku dibuat terpekur lama
Ternyata ini yang namanya Persahabatan
Dan dialah yang pertama menggetarkanku
Ketika Memanggilku Twinkle (Bintang)...



Nama lengkapnya Ira Yulisa. Pertama kenal, saat sekelas di bangku SMU. Awalnya, kupanggil dia teman ''dibelakang bangku ku''. Lalu hitungan bulan, kupanggil dia ''teman mengerjakan tugas''. Bulan berikutnya, kupanggil dia ''teman tempat curhat''. Bulan demi bulan terus berlalu. Hingga kuputuskan memanggilnya...Sahabat!
Lebih singkat, gak ribet dan mudah dipahami.
Ditempat sekecil ini, tak cukup kutuliskan tentang siapa dan apa arti Ira bagiku. Karena untuknya, tidak bisa terangkai dalam kata-kata. Mungkin, ketidakmampuanku menuliskan tentang dia, bisa memberikan gambaran, bahwa dia tak bisa kubingkai dalam kalimat. Tentangnya...berarti tentang hatiku, tentang hidupku.
Ira adalah sahabat yang hingga sekarang setia menunggu air mataku terakhir berhenti mengalir. Ira adalah sahabat, yang tidak protes meski aku tertawa tidak bersamanya. Ira juga ibarat ''tong sampah'', yang ikhlas menerima semua keluh kesahku yang kadang tak bermutu. Ira adalah, sosok yang tak layak untuk kubingkai dalam kata-kata.
Hanya segelintir orang yang bisa memahami makna persahabatan. Dan Ira adalah bagian dari semua pembelajaran itu.
0

0 komentar: